Thursday, May 28, 2015

Nabi Isa Menurut Al-Qur'an



A.    Kelahiran Nabi Isa
Sebagaimana yang telah kami paparkan sebelumnya pada pendahuluan, Isa merupakan Nabi yang wajib kita Imani. Oleh karena itu, agar lebih jelasnya kita akan membahas sislsih nabi Isa ‘alaihi salam itu sendiri.
Nabi Isa merupakan putera Maryam, sedang Maryam merupakan putera Imran, masih keturunan Nabi Ishaq putera Ibrahim a.s. Maryam seorang puteri Imran yang suci, sejak kecil Maryam diserahkan orang tuanya kepada Nabi zakaria a.s. dengan kehendak Allah Yang Maha Kuasa, Maryam diberi anak laki-laki bernama Isa.[1] Sebagaimana firman Allah :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَاماً زَكِيّاً ﴿١٩﴾ قَالَتْ أَنَّى يَكُونُ لِي غُلَامٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ وَلَمْ أَكُ بَغِيّاً ﴿٢٠﴾ قَالَ كَذَلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٌ وَلِنَجْعَلَهُ آيَةً لِلنَّاسِ وَرَحْمَةً مِّنَّا وَكَانَ أَمْراً مَّقْضِيّاً ﴿٢١
            Artinya :
“019. Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci".
020. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!"
021. Jibril berkata: "Demikianlah . Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan."(Q.S. Maryam : 19-21)
Kemudian melalui malaikat Jibri,  Allah meniupkan Ruh ke rahim Maryam (Q.S. At- Tahrim : 12). Dari ayat tersebut, dapatlah terlihat jelas tentang kesucian Maryam, namun Allah menunjukkan Kuasa-Nya.
Setelah Maryam mengandung Isa didalam rahimnya, Maryam pergi ketempat yang jauh guna mengasingkan diri. Dibawah pohon kurma Maryam merasakan sakit karena Isa akan segera lahir, namun Jibril datang dan menangkan hatinya dan akhirnya Isa pun lahir. (Q.S Maryam : 22-26).
Isa merupakan istilah yang sangat populer dalam Alqur’an. Isa (bahasa Arab: Ia; Essa;) adalah nabi yang penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu Ulul Azmi. Dalam Al-Qur’an Isa bin Maryam  sangat banyak disebutkan, bahkan yang terbanyak setelah term Musa.[2]
B.     Isa dalam mengajarkan ajarannya
Sebagai Nabi Isa sekaligus Rasul, Nabi Isa mestilah memiliki pengikut serta ajaran. Kepada Nabi Isa diturunkannya Injil sebagai kitab pengajaran, dan Nabi Isa diturunkan hanya untuk diperuntukkan kepada bangsa Israel,  sebagaiman firman Allah :
وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالإِنجِيلَ ﴿٤٨﴾ وَرَسُولاً إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْراً بِإِذْنِ اللّهِ وَأُبْرِئُ الأكْمَهَ والأَبْرَصَ وَأُحْيِـي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللّهِ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴿٤٩﴾
Artinya :
048. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.
049. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu`jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman." (Q.S Ali Imran : 48-49)

Nabi Isa merupakan Nabi yang sama dengan nabi yang lain karena juga mengajarkan keTauhid-an, ini jelas terlihat pada Al-Qur’an :
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ ﴿٧٢﴾
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.” (Q.S Al- Maidah : 72)
Dari ayat tersebut semakin jelaslah bahwasanya eksistensinya ajaran Nabi Isa adalah bertauhidkan kepada Allah.[3]
C.    Kematian Isa
Kita sebagai umat Islam menyangkal bahwa Isa mati disalib, sebagaimana fiman Allah :
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَـكِن شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُواْ فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِّنْهُ مَا لَهُم بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلاَّ اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِيناً ﴿١٥٧﴾ بَل رَّفَعَهُ اللّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً ﴿١٥٨﴾
                  Artinya :
  “157. dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, `Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) `Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah `Isa.
158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat `Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S An-nisa: 157-158)

Dari ayat diatas, kata “bal”, menunjukkan “bahkan”, maksudnya adalah bantahan terhadap prasangka mereka bahwa Isa mati ditiang salib, melainkan Allah mengangkatnya.[4]
Nabi Isa selamat dari pengejaran pengikutnya dan ia diselamatkan dan diungsikan ditempat yang tinggi (Q.S al Mu’minun : 50)
Sejatinya sebelum Isa diangkat[5], Nabi Isa diwafatkan terlebih dahulu, sama seperti manusia lainnya, sebagaiman firman Allah :
مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيداً مَّا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ﴿١١٧﴾
117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan) nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Q.S Al-Maidah : 117
Kesimpulan dari ayat tersebut adalah bahwa Isa sudah tidak berada dalam lingkungan para pengikut sejak pertengahan abad pertama Masehi, sepanjang kenyataan sejarah. Justru, Isa sudah diwafatkan oleh Allah.[6]
Tidak hanya sampai disitu saja, masih ada ayat lain yang menunjukkan bahwa Isa telah mati :
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ ﴿٥٥﴾
055. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai `Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". Q.s alli imran : 55
Kata Mutawffika diartikan berarti mematikan , sehingga wafat berarti mati, mewafatkan ialah mematikan. Sehingga kata wafat jelaslah menjadi arti mati.[7] Jadi, nabi Isa diwafatkan oleh Allah lalu kemudian barulah ruhnya diangkat kepada Allah.
Tempat yang tinggi yang dimaksud dalam Q.S Al mu’minun : 50, ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah dataran tinggi pada bukit sebelah Barat Laut Mati, Palestina yaitu biara tempat kediaman sekta Essaei. Yang kedua adalah tempat bernama Anzimar dekat Srinagar, ibukota Kashmir, pada dataran tinggi Hiamalaya.[8]
Namun walaupun begitu masih banyak perbedaan penapat ulama tentang Nabi Isa, apakah masih Hidup ataukah sudah Mati.


[1] Yahya Rais, “Islam Agama Fitrah Manusia”. PT Bina Ilmu, Surabaya, 1982, h.117
[2] Dr.H. arifinsyah, “Dialog Qur’an dan Bible”. Manhaji Press, Medan, 2015, h.135
[3] Lihat Q.S. Al-Maidah : 73, Al-Maidah 17, Al-Maidah : 116, As-Shof : 6
[4] Prof.Dr. Hamka. “Tafsir Al-Azhar Juz 4-5-6”, Pustaka Panjimas, Jakarta h. 22
[5] Maksudnya adalah Allah menaikkan (Mensucikan) Ruhnya, setelah mewafatkannya
[6] Joesoef Sou’yb, “Isa Al Masih Masih Hisup ataukah Sudah Mati?”, Pustaka Alhusnah, Jakarta, 1984,h.15
[7] Prof. Dr Hamka, ”Tafsir Al Azhar Juz 1-2-3”, Pustaka Panjimas , Jakarta, h. 181
[8] Joesoef Sou’yb, “Isa Al Masih Masih Hisup ataukah Sudah Mati?”, Pustaka Alhusnah, Jakarta, 1984,h.20